Indonesian resources, energy, oil and gas, mineral and coal mining, electricity and renewable energy

Powered by Blogger.

5 BUMN Penopang Ketahanan Energi Indonesia

Potensi Indonesia baik dari sumberdaya alam, manusia, dan modal masih sangat besar untuk menunjang mimpi besar bangsa Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri ekonomi, dan berkepribadian secara sosial dan budaya. Hal itu menjadi cita-cita besar bangsa khusunya di era pemerintahan Jokowi-JK yang tertuang dalam sembilan agenda prioritas, atau dikenal dengan NAWACITA. Disamping itu, Indonesia juga sedang mengadapi berbagai macam tantangan yang sedikit menghambat percepatan pembangunan nasional dari berbagai aspek. Salah satu aspek yang menjadi tantangan besar dalam pembangunan nasional adalah ketahanan energi. Tingginya ketergantungan terhadap impor energi yang kurang lebih sebesar 40% dipenuhi oleh Crude Oil impor yang tumbuh 78% dalam 5 tahun (BPS) membuat tantangan tersebut menjadi semakin nyata. Salah satu agen yang memiliki peran strategis dalam menunjang pembangunan nasional adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal tersebut juga tercatat dalam UU No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mengaitkan pada peran tersebut, BUMN merupakan perpanjangan tangan untuk menopang program-program pemerintah, selaku pemegang saham dari BUMN itu sendiri. Sebagai akselerator pembangunan termasuk dalam hal ketahanan energi, terdapat beberapa BUMN yang akan bersinergi untuk berkolaborasi dalam mencapai program-program pemerintah setidaknya hingga tahun 2019, ketika masa jabatan Jokowi-JK berakhir. Berikut adalah BUMN yang dilibatkan untuk menjadi agen penopang ketahanan energi nasional yang tercantum dalam Roadmap Kementerian BUMN 2015-2019, 1. PT PLN (Persero) Logo-PLN Logo PLN via pln.co.id BUMN provider kelistrikan di Indonesia yang dipimpin oleh Sofyan Basir ini bersama pemerintah telah berkomitmen merealisasikan penyediaan listrik 35.000 Megawatt (MW) dengan kebutuhan dana lebih dari Rp 1.127 Triliun dalam jangka waktu 2014-2019. Dikutip dari pln.co.id, Sepanjang 5 tahun ke depan, pemerintah bersama PLN dan swasta akan membangun 109 pembangkit yang masing-masing terdiri 35 proyek PLN dengan kapasitas 10.681 MW dan 74 proyek oleh swasta/Independent Power Producer (IPP) dengan kapasitas total 25.904 MW. Sebagai upaya mencapai visi sebagai perusahaan kelas dunia dan agen strategis pembangunan nasional, saat ini PLN sedang berkolaborasi dalam bentuk kontrak (PPA) dengan PT Bukit Asam (PTBA) dimana PTBA sebagai supplier batubara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimiliki PLN. Pada aspek laba, meskipun sempat merugi Rp 10,4 Triliun pada semester I tahun 2015, namun volume penjualan naik menjadi 99,4 Terawatt atau naik 1,8% pada periode yang sama di tahun sebelumnya. 2. PT Pertamina (Persero) logo pertamina Logo Pertamina via logos.wikia.com Pertamina mempunyai target produksi minyak dalam negeri mencapai 1,68 juta barrel per hari (bph), lebih dari 2x lipat produksi sekarang yang “hanya” sekitar 800.000 bph. Selain itu, Pertamina juga telah menyiapkan USD 2,5 Miliar untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang berkapasitas total 907 MW hingga tahun 2019. Laba bersih yang dihasilkan pertamina pada semester 1 tahun 2015 sebesar Rp 7.2 Triliun. Menempati peringkat ke-4 BUMN dengan laba bersih terbesar di Indonesia. Pertamina juga merupakan 1 dari 6 BUMN Indonesia yang telah mendunia. Fortune Global 500, sebuah pemeringkatan tahunan dari 500 perusahaan dengan laba terbesar di dunia yang diprakarsai oleh majalah Fortune, pada tahun 2015 berhasil menempatkan Pertamina di peringkat 130 dunia. Di atas Conoco Philips (180), perusahaan tambang asal Amerika dan Repsol (188), petroleum refining company dari Spanyol. 3. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) pgn Logo PGN via sindonews.com Tahun 2015, Perusahaan Gas Negara (PGN) berada di peringkat 1.542 dalam The Forbes Global 2000. Sebuah pemeringkatan perusahaan di seluruh dunia berdasarkan penjualan, keuntungan, aset, dan nilai pasar dari majalah Forbes. PGN termasuk 1 dari 5 BUMN Indonesia yang masuk ke dalam list tersebut selain Bank BRI, Bank Mandiri, Telkom Indonesia dan Bank BNI. Operator gas elpiji ini juga sedang bersinergi dengan BUMN lain seperti PT Inalum, PTPN III dan PT Pelindo I untuk proyek pembangunan ekonomi daerah terpadu dengan pengembangan distribusi Duri-Dumai ke Lubuk Gabung dan kawasan industri Kuala Tanjung-Sei Mangkei, Sumatera Utara dengan nilai proyek Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2015 sebesar Rp 1,65 Triliun. 4. PT Bukit Asam (Persero), Tbk logo-ptba Logo PTBA via ptgba.co.id Sebagai aktor strategi dalam menunjang cita-cita ketahanan energi nasional, saat ini PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bekerjasama dengan PT Inalum dalam pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3×350 MW yang akan selesai tahun 2019 dengan nilai proyek sebesar USD 1.500 juta. Pada tahun 2014, PTBA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,01 Triliiun. Menempati peringkat 12 dari 118 BUMN yang ada di Indonesia. Perusahaan yang bergerak di tambang batu bara ini juga mencatatkan peningkatan pendapatan 6 % dengan laba bersih Rp 2,04 Triliun tahun 2015 di tengah kondisi harga batu bara dunia yang merosot di tahun tersebut. 5. PT EMI (Persero) Logo EMi via bumn.go.id Logo EMi via bumn.go.id PT Energy Management Indonesia (EMI) merupakan BUMN yang bergerak di bidang konversi dan konservasi energi dan air. Dilansir dari situs resmi www.emipersero.co.id, EMI menyediakan produk, jasa dan pelatihan seputar bidang perusahaan. BUMN ini membantu program pemerintah dalam efisiensi sumberdaya energi, energi terbarukan dan penyediaan air bersih untuk masyarakat Indonesia.
Tag : Energi
0 Komentar untuk "5 BUMN Penopang Ketahanan Energi Indonesia"

Back To Top